MENGUBAT HATI ITU DENGAN KEMBALI KEPADA ALLAH. BERTAUBAT, ISTIGHFAR DAN MEMBUAT KEBAIKAN
Monday, March 29, 2010
SYARAT UTAMA BAGI ORANG YANG MASUK ISLAM
Pertanyaan:
Apa syarat utama bagi orang yang baru masuk Islam?
Jawab:
Syarat utama bagi orang yang baru masuk Islam ialah mengucapkan dua kalimat Syahadat. Yaitu, "Asyhadu allaailaaha ilallaah, wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullah."
Barangsiapa yang mengucapkan dan mengikrarkan dengan lisannya, maka dia menjadi orang Islam. Dan berlaku baginya hukum-hukum Islam, walaupun dalam hatinya dia mengingkari.
Karena kita diperintahkan untuk memberlakukan secara lahirnya. Adapun batinnya, kita serahkan kepada Allah.
Dalil dari hal itu adalah ketika Nabi saw. menerima orang-orang
yang hendak masuk Islam, beliau hanya mewajibkan mereka
mengucapkan dua kalimat Syahadat. Nabi saw. tidak menunggu
hingga datangnya waktu salat atau bulan Puasa (Ramadhan).
Di saat Usamah, sahabat Rasulullah saw, membunuh orang yang
sedang mengucapkan, "Laa ilaaha illallaah," Nabi
menyalahkannya dengan sabdanya, "Engkau bunuh dia, setelah
dia mengucapkan Laa ilaaha illallaah." Usamah lalu berkata,
"Dia mengucapkan Laa ilaaha illallaah karena takut mati."
Kemudian Rasulullah saw. bersabda, "Apakah kamu mengetahui
isi hatinya?"
Dalam Musnad Al-Imam Ahmad diterangkan, ketika kaum Tsaqif
masuk Islam, mereka mengajukan satu syarat kepada Rasulullah
saw, yaitu supaya dibebaskan dari kewajiban bersedekah dan
jihad. Lalu Nabi saw. bersabda, "Mereka akan melakukan
(mengerjakan) sedekah dan jihad."
PETIKAN BUKU:
FATAWA QARDHAWI, Permasalahan, Pemecahan dan Hikmah
Dr. Yusuf Al-Qardhawi
Penerbit Risalah Gusti
Cetakan Kedua, 1996
Jln. Ikan Mungging XIII/1
Telp./Fax. (031) 339440
Surabaya 60177
Saturday, March 20, 2010
ASMAUL HUSNA
Al-A'raf: Ayat 180
1. Allah
2. Ar-Rahman - Maha Pemurah
3. Ar-Rahim - Maha Penyayang
4. Al-Malik - Maha Merajai/Pemerintah
5. Al-Quddus - Maha Suci
6. As-Salam - Maha Penyelamat
7. Al-Mu'min - Maha Pengaman
8. Al-Muhaymin - Maha Pelindung/Penjaga
9. Al-‘Aziz - Maha Mulia/Perkasa
10. Al-Jabbar - Maha Pemaksa
11. Al-Mutakabbir - Maha Besar
12. Al-Khaliq - Maha Pencipta
13. Al-Bari' - Maha Perancang
14. Al-Musawwir - Maha Menjadikan Rupa Bentuk
15. Al-Ghaffar - Maha Pengampun
16. Al-Qahhar - Maha Menundukkan
17. Al-Wahhab - Maha Pemberi
18. Ar-Razzaq - Maha Pemberi Rezeki
19. Al-Fattah - Maha Pembuka
20. Al-‘Alim - Maha Mengetahui
21. Al-Qabid - Maha Penyempit Hidup
22. Al-Basit - Maha Pelapang Hidup
23. Al-Khafid - Maha Penghina
24. Ar-Rafi’ - Maha Tinggi
25. Al-Mu’iz - Maha Pemberi Kemuliaan/Kemenangan
26. Al-Muthil - Maha Merendahkan
27. As-Sami’ - Maha Mendengar
28. Al-Basir - Maha Melihat
29. Al-Hakam - Maha Menghukum
30. Al-‘Adl - Maha Adil
31. Al-Latif - Maha Halusi
32. Al-Khabir - Maha Waspada
33. Al-Halim - Maha Penyantun
34. Al-‘Azim - Maha Agong
35. Al-Ghafur - Maha Pengampun
36. Ash-Shakur - Maha Pengampun
37. Al-‘Aliyy - Maha Tinggi Martabat-Nya
38. Al-Kabir - Maha Besar
39. Al-Hafiz - Maha Pelindung
40. Al-Muqit - Maha Pemberi Keperluan
41. Al-Hasib - Maha Mencukupi
42. Aj-Jalil - Maha Luhur
43. Al-Karim - Maha Mulia
44. Ar-Raqib - Maha Pengawas
45. Al-Mujib - Maha Mengabulkan
46. Al-Wasi’ - Maha Luas Pemberian-Nya
47. Al-Hakim - Maha Bijaksana
48. Al-Wadud - Maha Pencinta
49. Al-Majid - Maha Mulia
50. Al-Ba’ith - Maha Membangkitkan
51. Ash-Shahid - Maha Menyaksikan
52. Al-Haqq - Maha Benar
53. Al-Wakil - Maha Berserah
54. Al-Qawiyy - Maha Memiliki Kekuatan
55. Al-Matin - Maha Sempurna Kekuatan-Nya
56. Al-Waliyy - Maha Melinuingi
57. Al-Hamid - Maha Terpuji
58. Al-Muhsi - Maha Menghitung
59. Al-Mubdi' - Maha Memulai/Pemula
60. Al-Mu’id - Maha Mengembalikan
61. Al-Muhyi - Maha Menghidupkan
62. Al-Mumit - Maha Mematikan
63. Al-Hayy - Maha Hidup
64. Al-Qayyum - Maha Berdiri Dengan Sendiri-Nya
65. Al-Wajid - Maha Menemukan
66. Al-Majid - Maha Mulia
67. Al-Wahid - Maha Esa
68. As-Samad - Maha Diminta
69. Al-Qadir - Maha Kuasa
70. Al-Muqtadir - Maha Menentukan
71. Al-Muqaddim - Maha Mendahulukan
72. Al-Mu'akhkhir - Maha Melambat-lambatkan
73. Al-'Awwal - Maha Pemulaan
74. Al-'Akhir - Maha Penghabisan
75. Az-Zahir - Maha Menyatakan
76. Al-Batin - Maha Tersembunyi
77. Al-Wali - Maha Menguasai Urusan
78. Al-Muta’ali - Maha Suci/Tinggi
79. Al-Barr - Maha Bagus (Sumber Segala Kelebihan)
80. At-Tawwab - Maha Penerima Taubat
81. Al-Muntaqim - Maha Penyiksa
82. Al-‘Afuww - Maha Pemaaf
83. Ar-Ra'uf - Maha Mengasihi
84. Malik Al-Mulk - Maha Pemilik Kekuasaan
85. Thul-Jalali wal-Ikram - Maha Pemilik Keagungan dan Kemuliaan
86. Al-Muqsit - Maha Mengadili
87. Aj-Jami’ - Maha Mengumpulkan
88. Al-Ghaniyy - Maha Kaya Raya
89. Al-Mughni - Maha Penberi Kekayaan
90. Al-Mani’ - Maha Membela/Menolak
91. Ad-Darr - Maha Pembuat Bahaya
92. An-Nafi’ - Maha Pemberi Manfaat
93. An-Nur - Maha Pemberi Cahaya
94. Al-Hadi - Maha Pemberi Petunjuk
95. Al-Badi’ - Maha Indah/Tiada Bandingan
96. Al-Baqi - Maha Kekal
97. Al-Warith - Maha Membahagi/Mewarisi
98. Ar-Rashid - Maha Pandai/Bijaksana
99. As-Sabur - Maha Penyabar
JOM HAYATI ZIKIR ASMAUL HUSNA....
Friday, March 19, 2010
MUTIARA PERJUANGAN
~ Jangan cuba-cuba bermimpikan Syurga, andai hati memandang sepi ibadah.. jangan berani mengaku berjuang, andai diri lena dibuai nafsu dunia..
~ sekuat mana pun DUGAAN yang kita hadapi, sebesar apa pun KEGAGALAN yang kita rasai, sesusah mana pun HARI-HARIyang kita lalui.. jangan pernah berhenti harap pada pertolongan ILAHI, jangan pernah berhenti berdoa pada RABBI, kerana DOA adalah HARAPAN, dan HARAPAN adalah MASA HADAPAN, kerana HARAPAN adalah sumber KEKUATAN, dan kerana DOA adalah PINTU KEBAIKAN dan DOA adalah SENJATA orang BERIMAN..
~Muhasabah mesti diteruskan. Tarbiyah mesti dimantapkan, agar menjadi satu binaan Muhafazoh yang kukuh. kekurangan makanan rohani di kalangan pendokong Islam akan membuatkan iri syaitan menjelma.
~Bila bersandar pada makhluk-NYA, tika berpisah rasa kehilangan, tika terasing rasa ditinggalkan, jiwa menderita, gelisah sentiasa.. Bila bersandar hanya pada Tuhan, merasai cukup hanya dengan-NYA, ALLAH sentiasa ada dalam jiwa, biar terlihat tidak punya apa, tapi hati kaya dengan rasa, rasa kasih dan cinta ILAHi, menjadi cahaya penyejuk jiwa..
Tuesday, March 16, 2010
HIDAYAH & RAHMAT ITU MILIK ALLAH
“Ustaz, ana kadang-kadang lemah semangat sangat-sangat berada dalam dakwah ni, ada ketika ana down sehingga rasa tak dapat buat apa-apa”,luah Adham.
Ustaz merapatkan badan kepada Adham, tangan ustaz menepuk belakang Adham. “ Itu perkara biasa, fitrah dalam kehidupan. Ada masa iman kita naik dan ada masa turun”,jawab ustaz ringkas.
“Tapi ustaz, kenapa susah nak istiqamah. Kenapa ibadat tidak mampu membahagiakan hati ana?”, Adham meneruskan pertanyaan. Jiwa Adham dilanda keresahan sejak akhir-akhir ini.
“Ya, memang susah untuk istiqamah. Tapi kita perlu paksa, buat saja tanpa banyak soal dan jangan di layan perkara-perkara yang remeh yang membelenggu perasaan, ana dulu pun macam tu juga tapi ana paksa buat kerja, lama-lama perasaan suka itu hadir. Pernah sekali masa ana bercuti di kampung selama sebulan, ana merasa bosan yang teramat sangat sehinggakan ana membeli banyak buku untuk di baca, memang ana minat membaca, ana bahagia bila membaca dan sehinggakan sekarang ana boleh hafal buku berada di rak mana, kulit warna apa”, ustaz meneruskan bicara.
Adham mencelah “Bahagia? Kalau ana memang mengantuk bila baca buku”.
“Memang kita akan penat, baca dalam ½ jam kemudiaan rehat la sekejap”, jawab ustaz ringkas.
“ Kita kena yakin, HIDAYAH DAN RAHMAT itu milik Allah, bila-bila masa sahaja Dia boleh bagi. Tugas kita hanya perlu melaksanakan. Buat, buat,buat sehinggakan kita bertemu dengan rahmat Allah. Walaupun istiqamah ibadat sekalipun, selagi Allah tidak mencampakkan rahmatNya kepada kita. Kita terus menerus melakukannya, jangan berputus asa”, Ustaz menyakinkan Adham
“Rahmat dan hidayah Allah?, itulah yang perlu di cari”, Adham bicara sendirian.
Malam itu Adham dan ustaz berborak panjang. Keheningan malam itu di temani bunyi-bunyian unggas yang sentiasa berzikir pada Allah.
Hati Adham merasa sungguh tenang sebaik sahaja dapat meluahkan masalahnya kepada Ustaz. “Kalaulah tiap-tiap hari dapat bersama Ustaz kan best, bila berada bersama Ustaz mengingatkan aku pada Allah, mengingatkan aku pada dakwah, mengingatkan aku pada tugas dan tanggungjawab sebagai hamba Allah”, Adham bicara sendirian.
Malam itu Adham tidak dapat menahan perasaan sebak didadanya mengenangkan segala dosa dan kelemahannya selama ini. Wudhuk membasahi tubuh Adham untuk menunaikan solat taubat. Dalam sujud terakhir Adham mengadu sepuas-puasnya akan kelemahannya pada Allah. Adham berdoa semoga Allah memberi kekuatan kepadanya. Semangat Adham kembali membara pada hari itu.
Kaffarah dosa semalam
Salam wbt..Nampaknya saya lebih suka untuk membuat ringkasan2 seperti ni dari menulis artikel yang panjang. Apa-apapun moga manfaat kita perolehi bersama.
Kaffarah dosa semalam
Sangat menyakitkan untuk di telan
Demi sebuah kehidupan
Perjuangan harus di teruskan.
Kadang-kadang melalui kesukaran
Penderitaan demi penderitaan
Jangan di biar lemah berpanjangan
Kelak akan merana sepanjang jalan
Semalam adalah kenangan
Hari ini adalah peluang
Esok belum tentu kita miliki
Bersiaplah sekarang
Bangunlah!!!
Bangkitlah dari lena berpanjangan
Walau resah di lambung ombak
Walau terluka di hiris kesakitan
Bangunlah
Kita tidak akan tewas pada kenyataan
Walau ia menggila meresahkan
Pesan murabbi
Tinggalkanlah duka semampu mu
Memikul beban duka bakal membuatmu gila
Ya,bangkitlah!!!
Kita masih ada Allah
Sumber segala-gala
Angkat tangan ke langit
Mohonlah dengan penuh perasaan
Tangislah penuh kehambaan
Allah mendengar setiap rintihan
Penerimaan Allah menurut persangkaan hambaNya.
Saturday, March 13, 2010
KASIH SAYANG ALLAH YANG TERHIJAB

Ya Allah!!
Beratnya terasa berada disisi dunia
Yang penuh dengan tipu daya
Aku yang sentiasa terpesona
Lalu tersimpang entah ke mana
Ya Allah
Kasih sayangMu menggunung tinggi
Tiada pernah melupakan hambaMu ini
Walau diri sentiasa alpa dan lalai
Engkau sentiasa memanggilku kembali
Ya Allah
Andai Rasulullah disisi
Ingin aku meluah isi hati
Ingin aku bertanya itu ini
Ingin aku pergi dari dunia ini
Bersama Rasulullah yang dikasihi
Ya Allah
hambaMu kini kembali lagi
kepadaMu Allah Ya Rabbi
Menyesali kesalahan diri
Yang tiada pernah bertepi…
Ya Allah
Terimalah hambaMu ini…
Allah tidak pernah meninggalkan kita, kasih sayang Allah terlalu tinggi, tapi kita lah manusia yang sentiasa terhijab dari mengenal erti kasih sayang tersebut. Dunia oh dunia, ramai yang terpesona, pautannya sangat istimewa, wanita, kekayaan, kemahsyuran, pujian, penghargaan..itulah yang syaitan sentiasa bisikkan kepada kita. Ruginya diri kita bila kembali kepada Allah nanti, segala-galanya terbuka, melihat rahsia demi rahsia yang selama ini terhijab kerana kesilapan kita, waktu itu tiada lagi erti kerana disitu perhentiaan yang pasti dan abadi…………
=PERINGATAN BUAT DIRI YANG MASIH MENCARI=
Tuesday, March 9, 2010
TIKA MENDUNG DI SENJA KALA

Catatan Santai Di Senja Kala 11.8.2009
Hujan yang turun sepetang ini, bermula seusai detik menunggu asar, mengundang mendung hingga ke senja. Memang semenjak dulu lagi, suasana mendung di kala senja hampir menjengah, sering saja menjentik rasa damai dan syahdu dalam diriku.
Sejak dulu lagi… ketika mengintai di tabir asrama Ihsan (sekolahku), mendung di senja kala mengundang semacam satu rasa.. bisa sahaja menghanyutkan gelora jiwa remaja yang sering berfantasi, berimaginasi… Alhamdulillah, gelora ketika itu beradun tiupan bayu dakwah islamiyah!
Sejak dulu lagi… ketika bermenung di bumbung Masjid Negeri (diploma tahfiz) melepas lelah, sesudah lenguh mengulang hafal mutiara bait-bait Al-Qur’an, mendung di senja kala mengundang satu rasa… tenang… Alhamdulillah, damai bercampur lesu itu beradun khibrah (pengalaman) memperkasa jiwa…
Demikianlah, sejak dulu lagi… ketika bersendirian di musim sejuk, sesekali menikmati mendung senja kala di celahan debu-debu Kaherah (Mesir), bumi ilmu dan perjuangan. Terasa indah, nyaman.. Alhamdulillah, keindahan itu berbaur nafas perjuangan.. Usrah, muzakarah berkelompok, serambi, madrasah, ijtimak nuqabak, kolokium fikir, mukhayyan, kuliah talaqqi dan segala-galanya itu adalah memori yang sangat indah dan terpahat di hati… Tanpa kenangan sesingkat 3 tahun itu, entah bagaimana aku di hari ini…
Alhamdulillah, kedamaian dan kesyahduan itu kembali menyentuh lagi ulu hatiku, di kala senja 11 Ogos ini.. ketika bersiap mengulangkaji kitab untuk kuliah maghrib di bilik pejabat… langit itu mendung lagi… rasa damai itu menarik ingatanku kepada adik-adik alumni Sahabat Masjid yang telah meninggalkan bumi UMP. Kenangan bersama menggerakkan usaha dakwah di kampus UMP tersingkap satu demi satu… Habis bukit di daki, ombak diharungi, sungai direnangi, pulau ditakluki untuk membina kekuatan jiwa dan penghayatan nilai buat warga UMP khususnya siswa/i. Ada kenangan yang indah, manis, sedih, luka, lucu dan pelbagai..
Agar tidak semakin jauh, hati ini hanyut dengan memori silam itu.. ku utuskan sms buat kalian. Maaf jika tidak termesej pada semuanya lantaran memori simpanan telefon yang sangat terhad. Di sini kupaparkan sms tersebut – “SESEKALI MENDUNG DI SENJA KALA, KENANGAN MANIS BERSAMA MENJENGAH TIBA, MOGA KALIAN SUKSES WALAU DI MANA”
Ada yang telah beristeri, ada yang telah bersuami, ada yang telah berkerjaya, ada yang masih mencari kerja… pesanku hanya satu.. JANGAN DILUPA PADA SEGALA KENANGAN KETIKA BERSAMA! LANTARAN BERSAMANYA ADA KEWAJIPAN DAN TANGGUNGJAWAB YANG MESTI DILAKSANA…. Semoga Allah memelihara kalian..
Friday, March 5, 2010
Munajat Seorang Hamba

Munajat Seorang Hamba
Album : Cahya Ilahi
Munsyid : Hijjaz
http://liriknasyid.com
Dikala malam sunyi sepi
Bani insan tenggelam dalam mimpi
Musafir yang malangini pergi membasuh diri
Untuk mengadap mu oh Tuhan
Lemah lutut ku berdiri
Di hadapan mu tangisanku keharuan
Hamba yang lemah serta hina
Engkau terima jua mendekati
Bersimpuh dibawah duli kebesaran-Mu
Tuhan hamba belum pasti
Bagaimana penerimaanmu
Dikala mendengar pengaduanku
Ku yakin kau tak mungkiri
Dalam wahyu yang Kau nuzulkan
Kau berjanji menerima pengaduanku
Dan Kau berjanji sudi mengampunkan ku
Dari segala dosa yang ku lakukan
Ampunan Mu Tuhan
Lebih besar dari kesalahan insan
Hamba yakin pada keampunanmu Tuhan
Bukan tidak redha dengan ujian
Cuma hendak mengadu pada Mu
Tempat hamba kembali nanti di sana
Thursday, March 4, 2010
...............????????
Wednesday, March 3, 2010
Catatan di kala senja buatmu teman

Tika senja menjelang tiba
Muhasabah aku seketika
Bait ini aku tujukan buatmu teman
Sebagai tanda kita pernah bersama
Melayari bahtera perjuangan
Di medan dakwah yang penuh gelora…
Temanku
Aku bersyukur kepada Dia
Kerana menghadirkan kalian didalam hidupku
Kalian umpama adik
Berupa juga abang
Memberi tika memerlukan
Menghiburkan tika ku kesunyian
Menunjuk tika ku kesesatan
Temanku
Tanpa disedari
Masa terus berlalu
Meninggalkan kita
Meninggalkan kenangan yang indah
Saat ini..
Tika kita pernah bersama
Hari-hari yang dilalui terasa bagaikan bermakna
Seakan-akan menghitung detik-detik perpisahan
Sahabatku
Andai suatu hari aku yang pergi dulu
Sudilah kiranya engkau mendoakan aku
Biarlah ikatan kita tetap utuh
Penuh kukuh dalam doa rabitah
Biar jasad kita berpisah didunia
Tetapi roh kita tetap bersatu..
Temanku..
Diriku dan dirimu
perlu bersedia mengumpul bekal
Mengambil peluang & ruang
memasak tujuan & keyakinan
Tika kita bersama
Supaya nanti bila keseorangan
Kita tidak kesesatan
Tiada arah tujuan….
P/S: Buat sahabat2 dimedan perjuangan, maafkan aku kerana gagal menjadi sahabat yang terbaik buat kalian, pesan buat bersama,ambillah peluang dan ruang tika kita bersama, biar dalam suka kita membuah ukhuwwah, dalam marah kita membuah ibrah (pengajaran), dalam duka kita memantapkan tarbiyah. Semoga kita bergembira bersama, tika menatap kekasih agung untuk menyampaikan bahawa kita adalah penyambung perjuangan Rasulullah s.a.w.
Ya Allah,walaupuan jasad kami berjauhan antara satu sama lain,ikatkanlah hati kami dengan ikatan roh ukhuwwah islamiyah..